Sejarah Desa

Desa Gunan menurut cerita para sesepuh diawali ketika zaman para wali. Pada awalnya wilayah desa gunan merupakan bolakan/hampran tanah hutan dan tegalan dengan penduduk yang masih jarang, Tanah bolakan tersebut tidak dapat dimanfatkan oleh masyarakat untuk bercocok tanam tanaman padi ketika musim kemarau. Kondisi ini menjadi pemikiran tokoh-tokoh masyarakat pada waktu itu. Atas kesepakatan para sesepuh dan tokoh masyarakat diadakan sayembara yaitu " barang siapa yang dapat mengalirkan air ke tanah bolakan ini akan dihadiahi sebidang tanah untuk diolah yang hasil pertaniannya diperuntukan untuk yang bersangkutan dan keturunannya"

Datanglah seorang ibu janda yang sebut mbok rondo menyanggupi sayembara tersebut bersama putranya. Keduanya melakukan tirakat dan menyisir area sungai  yang dapat  mengalirkan air ke tanah bolakan tersebut. Setelah ditemukan, mbok rondo bersama putranya menatah batu tebing sungai untuk dibuat saluran. Keduanya berhasil mengalirkan air melalui saluran tersebut dan kemudian disebut dam sinatah. Bekas tatahan masih terlihat jelas sampai saat ini dan sebagai bentuk rasa syukur dan penghormatan kepada mbok rondo atas usahanya tersebut masyarakat setiap tahun melakukan kenduri di dam sinatah,

Atas keberhasilannya mbok rondo ini wilayah bolakan menjadi subur dan dapat di kerjakan setiap tahun. Mbok rondopun dihadiahi tanah dermo. Karena kemanfaatannya tersebut masyarakat menyebut usaha mbok rondo ini migunani yang berarti sangat bermanfaat. Lama kelamaan menjadi sebutan Gunan dan menjadi nama wilayah Gunan Secara administratif desa gunan terbentuk pada hari jum'at legi tanggal 17 Agustus 1945 atau 9 Ramadhan 1364 H, menjadi wilayah yang saat ini di kecamatan slogohimo, kabupaten wonogiri, propinsi jawa tengah.